Dengan Bawang Dayak
-Ahli radiasi kanker Sekolah Kedokteran Harvard,
Massachusetts, Amerika Serikat, Prof dr Jay R Harris MD, mengungkapkan
3-4% penderita kanker payudara di negeri Abang Sam meninggal setiap
tahun. Kementerian Kesehatan mencatat pada 2008 pasien kanker payudara
peringkat pertama terbanyak yang menjalani rawat inap di rumahsakit di
Indonesia pada kurun 2004-2007. Pada 2004 jumlah penderita kanker
payudara di Indonesia 5.207 pasien melonjak menjadi 8.277 kasus (2007).
Kanker
itu muncul karena anomali pertumbuhan sel di jaringan payudara.
Pemicunya beragam. “Genetik, hormon, dan radiasi bisa memicu pembelahan
sel yang tidak terkendali sehingga menyebabkan kanker payudara,” ujar dr
Putri Halleyana dari Klinik Universitas Padjadjaran. Meski mayoritas
penderita kanker payudara adalah perempuan, tetapi pria tak kebal dari
kanker payudara.
Terbukti berkhasiat
Menurut dokter dan
herbalis di Tangerang Selatan, Provinsi Banten, dr Prapti Utami, secara
empiris banyak tanaman obat seperti bawang berlian Eleutherine
palmifolia yang berkhasiat sebagai antikanker. “Biasanya pasien mulai
merasakan perubahan setelah konsumsi bawang berlian selama dua minggu,”
ujar Prapti yang meresepkan dua kapsul bawang berlian 3 kali sehari
untuk membantu mengatasi kanker payudara.
Riset dr Ivan Hendra
Sudarmawan saat menyelesaikan program spesialis di Fakultas Kedokteran,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Jawa Tengah, membuktikan khasiat
bawang berlian antikanker. Ivan meriset secara in vitro ekstrak fraksi
etanolik dan fraksi petroleum eter umbi tanaman keluarga Iridaceae itu
menekan tingkat ekspresi sel kanker payudara. Ia menguji aktivitas
antitumor kedua hasil ekstraksi itu-etanolik dan petroleum eter-melalui
penekanan tingkat ekspresi p53 mutan alias protein 53.
P53 ialah penjaga sel dari mutasi genetik akibat kerusakan asam
deoksiribonukleat (DNA). Hasil uji menunjukan kedua jenisekstraksi
bawang berlian mampu menekan tingkat ekspresi p53 mutan galur sel kanker
payudara T47D. Dengan tertekannya ekpresi p53 mutan itu akan memacu
proses apoptosis atau program bunuh diri sel kanker. Selain itu juga
memberikan kesempatan sel untuk melakukan perbaikan asam
deoksiribonukleat.
Hasil
uji pun menunjukkan tidak ada perbedaan potensi antara pemberian
ekstrak umbi bawang berlian fraksi etanolik dan fraksi petroleum eter
dalam menekan ekspresi p53 mutan sel kanker payudara. Artinya hasil
kedua ekstraksi itu sama-sama potensial berkhasiat antikanker. Kematian
sel kanker payudara T47D dan MCF7 karena induksi bahan aktif yang
terkandung dalam umbi bawang berlian.
Donor atom
Salah satu
senyawa yang terkandung dalam bawang berlian adalah flavonoid. Senyawa
itu terbukti berkhasiat kuat sebagai antioksidan, menghambat
penggumpalan keping sel darah, merangsang produksi nitrit oksida yang
dapat melebarkan pembuluh darah, dan menghambat pertumbuhan sel kanker.
Dalam menghambat pertumbuhan sel kanker, senyawa flavonoid berfungsi
sebagai pemberi atom hidrogen pada radikal lipid.
Dengan
memberikan atom hidrogen, maka radikal lipid akan berubah menjadi bentuk
lebih stabil dan tidak mengakibatkan kerusakan yang lebih berat. Secara
empiris masyarakat memang banyak menggunakan bawang berlian sebagai
obat tradisional. K Heyne dalam “Tumbuhan Berguna Indonesia”
mengungkapkan bahwa umbi bawang Eleutherine americana itu sangat baik
untuk peluruh kemih, muntah, dan pencahar.
Menurut Ir Wahyu
Suprapto, mantan kepala Balai Materia Medika, yang menekuni pengobatan
tradisional, bawang berlian juga mempunyai khasiat lain yang unik, yakni
mempercepat masak bisul. Itu karena bawang sabrang bersifat dingin
bertolak belakang dengan sakit bisul yang bersifat panas. Bawang tiwai
alias bawang berlian memang terbukti berlimpah khasiat.
http://www.trubus-online.co.id/index.php/tulisan-lain/obat-tradisional/6476-pelindung-mahkota-kedua.html
No comments:
Post a Comment