Umbi Pereda Autisme |
2/13/2013
2/08/2013
Rahasia Dibalik Bawang Dayak : Sembuhkan Kanker Payudara
Bantu Sembuhkan Kangker Payudara
Dengan Bawang Dayak
http://www.trubus-online.co.id/index.php/tulisan-lain/obat-tradisional/6476-pelindung-mahkota-kedua.html
Dengan Bawang Dayak
-Ahli radiasi kanker Sekolah Kedokteran Harvard,
Massachusetts, Amerika Serikat, Prof dr Jay R Harris MD, mengungkapkan
3-4% penderita kanker payudara di negeri Abang Sam meninggal setiap
tahun. Kementerian Kesehatan mencatat pada 2008 pasien kanker payudara
peringkat pertama terbanyak yang menjalani rawat inap di rumahsakit di
Indonesia pada kurun 2004-2007. Pada 2004 jumlah penderita kanker
payudara di Indonesia 5.207 pasien melonjak menjadi 8.277 kasus (2007).
Kanker
itu muncul karena anomali pertumbuhan sel di jaringan payudara.
Pemicunya beragam. “Genetik, hormon, dan radiasi bisa memicu pembelahan
sel yang tidak terkendali sehingga menyebabkan kanker payudara,” ujar dr
Putri Halleyana dari Klinik Universitas Padjadjaran. Meski mayoritas
penderita kanker payudara adalah perempuan, tetapi pria tak kebal dari
kanker payudara.
Terbukti berkhasiat
Menurut dokter dan
herbalis di Tangerang Selatan, Provinsi Banten, dr Prapti Utami, secara
empiris banyak tanaman obat seperti bawang berlian Eleutherine
palmifolia yang berkhasiat sebagai antikanker. “Biasanya pasien mulai
merasakan perubahan setelah konsumsi bawang berlian selama dua minggu,”
ujar Prapti yang meresepkan dua kapsul bawang berlian 3 kali sehari
untuk membantu mengatasi kanker payudara.
Riset dr Ivan Hendra
Sudarmawan saat menyelesaikan program spesialis di Fakultas Kedokteran,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Jawa Tengah, membuktikan khasiat
bawang berlian antikanker. Ivan meriset secara in vitro ekstrak fraksi
etanolik dan fraksi petroleum eter umbi tanaman keluarga Iridaceae itu
menekan tingkat ekspresi sel kanker payudara. Ia menguji aktivitas
antitumor kedua hasil ekstraksi itu-etanolik dan petroleum eter-melalui
penekanan tingkat ekspresi p53 mutan alias protein 53.
P53 ialah penjaga sel dari mutasi genetik akibat kerusakan asam
deoksiribonukleat (DNA). Hasil uji menunjukan kedua jenisekstraksi
bawang berlian mampu menekan tingkat ekspresi p53 mutan galur sel kanker
payudara T47D. Dengan tertekannya ekpresi p53 mutan itu akan memacu
proses apoptosis atau program bunuh diri sel kanker. Selain itu juga
memberikan kesempatan sel untuk melakukan perbaikan asam
deoksiribonukleat.
Hasil
uji pun menunjukkan tidak ada perbedaan potensi antara pemberian
ekstrak umbi bawang berlian fraksi etanolik dan fraksi petroleum eter
dalam menekan ekspresi p53 mutan sel kanker payudara. Artinya hasil
kedua ekstraksi itu sama-sama potensial berkhasiat antikanker. Kematian
sel kanker payudara T47D dan MCF7 karena induksi bahan aktif yang
terkandung dalam umbi bawang berlian.
Donor atom
Salah satu
senyawa yang terkandung dalam bawang berlian adalah flavonoid. Senyawa
itu terbukti berkhasiat kuat sebagai antioksidan, menghambat
penggumpalan keping sel darah, merangsang produksi nitrit oksida yang
dapat melebarkan pembuluh darah, dan menghambat pertumbuhan sel kanker.
Dalam menghambat pertumbuhan sel kanker, senyawa flavonoid berfungsi
sebagai pemberi atom hidrogen pada radikal lipid.
Dengan
memberikan atom hidrogen, maka radikal lipid akan berubah menjadi bentuk
lebih stabil dan tidak mengakibatkan kerusakan yang lebih berat. Secara
empiris masyarakat memang banyak menggunakan bawang berlian sebagai
obat tradisional. K Heyne dalam “Tumbuhan Berguna Indonesia”
mengungkapkan bahwa umbi bawang Eleutherine americana itu sangat baik
untuk peluruh kemih, muntah, dan pencahar.
Menurut Ir Wahyu
Suprapto, mantan kepala Balai Materia Medika, yang menekuni pengobatan
tradisional, bawang berlian juga mempunyai khasiat lain yang unik, yakni
mempercepat masak bisul. Itu karena bawang sabrang bersifat dingin
bertolak belakang dengan sakit bisul yang bersifat panas. Bawang tiwai
alias bawang berlian memang terbukti berlimpah khasiat.
http://www.trubus-online.co.id/index.php/tulisan-lain/obat-tradisional/6476-pelindung-mahkota-kedua.html
2/05/2013
Rahasia Dibalik Bawang Dayak : Lenyapkan Mioma
Bawang Berlian Lenyapkan Mioma |
Rahasia Dibalik Bawang Dayak : Stop Suntik Insulin
Bawang Berlian Stop Suntik Insulin |
Aliyah Muhdi akhirnya berhenti menyuntik insulin setelah rutin mengonsumsi ekstrak bawang berlian.
Aliyah
Muhdi menggantungkan kesehatan pada insulin untuk mengontrol gula
darah yang membubung. Menjelang tidur, ia meraih alat suntik mirip pena
dan menyuntikkan di lengan kiri. Dosis sekali suntik 14 unit dengan
durasi 6-10 detik. Perempuan 44 tahun itu menyuntikkan insulin ke
lengan secara bergantian setiap malam. Bila malam ini ia menyuntik di
lengan kiri, maka esok malam di lengan kanan begitu seterusnya.
Lokasi
penyuntikan insulin harus bergantian karena menyuntik insulin di
daerah yang sama merangsang perlemakan dan menyebabkan gangguan
penyerapan insulin. Jika tiba giliran menyuntik di lengan kanan, Aliyah
tak lagi sanggup melakukannya sendiri. Sebab, dokter mengamputasi ibu
jari kiri dampak diabetes mellitus. Ibu jari tangan kirinya luka dan
bernanah pada pengujung 2011.
Sepekan kemudian luka itu
menghitam. Aliyah bergegas pergi ke dokter karena luka semakin parah.
Hasil pemeriksaan menunjukkan, jaringan pada ibu jari mati dan dokter
menyarankan untuk amputasi. Akibat kehilangan ibu jari itu ia tak mampu
menekan alat suntik insulin. Sang suamilah, Muhammad Helmi, yang rutin
menyuntikkan insulin di bahu kanan.
Pingsan
Insulin berperan dalam metabolisme
glukosa bagi sel. Sejatinya, sel beta di pankreas memproduksi hormon
insulin. Namun, pada pasien diabetes sel beta mengalami kelainan
sehingga produksi insulin tak cukup mengurai glukosa. Akibatnya, kadar
glukosa dalam darah meningkat. Pada pasien diabetes kadar gula darah
usai makan lebih dari 200 mg/dl.
Derita ibu dua anak itu berawal
pada pertengahan 2009. Ketika itu ia menderita diare. “Saya bolak-balik
ke kamar mandi lebih dari 10 kali sehari,” katanya. Aliyah mengonsumsi
obat warung, tetapi tak mempan menghentikan diare hingga 3 hari.
Kondisi badan perempuan itu sangat lemas akibat kekurangan cairan.
Muhammad Helmi membawanya ke rumahsakit umum terdekat di Benowo, Kota
Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
Dalam perjalanan ke rumahsakit,
Aliyah pingsan. Di sana dokter memeriksa Aliyah, termasuk mengambil
sampel darah. Penyebab pingsan itu akhirnya terkuak, kadar gula darah
Aliyah tinggi, mencapai 500 mg/dl; kadar normal, 120 mg/dl. Hari itu,
pada pertengahan 2009, Aliyah dirawat hingga dua pekan hingga kadar
gula darah 200 mg/dl. Selama dalam perawatan, Aliyah mendapatkan obat
penurun gula darah.
Sepulang dari rumahsakit itulah ia mempunyai
aktivitas rutin menyuntikkan insulin sekali sehari sebelum tidur. Untuk
mengontrol kadar gula darah, perempuan kelahiran Mojokerto 16 Maret
1968 itu mengurangi konsumsi makanan dan minuman kaya gula. Dokter di
Rumahsakit Pusat Pertamina Jakarta, dr Asep Saepul Rohmat SpPD,
menuturkan diabetes mellitus terjadi karena gula darah dalam pankreas
naik.
Kenaikan itu akibat gangguan metabolisme produksi insulin
dalam pankreas yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Tubuh
memproduksi insulin sesuai kebutuhan dan asupan makanan. Penderita
diabetes mellitus biasanya mengalami proses produksi insulin yang
berkurang dan fungsi insulin yang menurun.
Komplikasi
Menurut ahli penyakit dalam di Rumahsakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto,
Dr
dr Aris Wibudi SpPD KEMD, selain akibat adanya kerusakan pada organ
pankreas, lemak pada rongga perut juga memicu diabetes mellitus. “Lemak
itu mengeluarkan zat-zat proinflamasi yang memicu proses peradangan
dengan derajat rendah dan kronis (menahun). Akibat peradangan itu
mempengaruhi kerja organ di seluruh tubuh, seperti pankreas, otot, dan
liver. Itu sebabnya diabetes memicu komplikasi,” katanya.
Berbagai
penyakit mengikuti diabetes, seperti gangguan penglihatan, kerusakan
saraf, disfungsi ereksi, dan komplikasi jantung. Sekitar 75-80%
kematian pada diabetesi karena kelainan jantung dari pembuluh darah.
Itu akibat timbulnya lemak di pembuluh darah sehingga aliran darah
terhambat. Jika itu terjadi di pembuluh darah jantung, memicu serangan
jantung.
Dokter Aris menuturkan pemicu lemak rongga perut karena
konsumsi tinggi karbohidrat dan minyak. Kegemukan pun mengarah di
bagian perut. Menurut Ketua Tim Dokter Kepresidenan itu diabetes
menyerang anak-anak hingga orang dewasa. “Padahal dahulu secara teori
anak-anak jarang ada yang terserang obesitas. Kini, mereka terkena
diabetes karena makannya tidak dijaga,” kata Aris.
Bawang berlian
Gejala
diabetes di antaranya sering merasa sangat haus, sering buang air
kecil, dan lelah atau letih. Yang disebut terakhir itu karena lemak
dibakar sebagai pengganti glukosa, tubuh kurus serta zat-zat perombak
(seton dan asam-asam) mengasamkan darah. Kondisi itu berbahaya karena
menyebabkan koma diabetikum atau pingsan sebagaimana pengalaman Aliyah.
Sebelum dokter mendiagnosis diabetes, ia memang sering lelah. “Saya
kira hanya lelah biasa karena kecapaian bekerja sehingga tidak pernah
mengecek ke dokter,” katanya.
Meski rutin menyuntikkan insulin
dan menjaga pola makan, kondisi Aliyah tak kunjung membaik. “Badan
masih lemas,” katanya. Itulah sebabnya Aliyah dan suami mencari
pengobatan herbal. Ia pernah mencoba berbagai herbal, tapi belum ada
yang cocok. Hingga akhirnya seorang rekan menyarankan untuk konsumsi
bawang berlian. Sejak Juni 2012 Aliyah mengonsumsi masing-masing dua
kapsul umbi Eleutherine americana pada pagi dan sore. Aktivitas
menyuntik insulin ia tinggalkan.
Tiga hari pascakonsumsi, Aliyah
merasakan perubahan. “Badan terasa segar. Luka di tangan akibat
tergores pisau saat memasak pun mengering,” katanya. Padahal, luka itu
biasanya baru sembuh setelah sepekan. Pada orang normal, luka tergores
mengering dalam 2-3 hari. Kini, tiga bulan setelah rutin konsumsi
bawang berlian, kondisi Aliyah membaik dan bisa menyelesaikan pekerjaan
rumahnya seperti mencuci dan mengepel lantai.
Sayang, Aliyah
belum memeriksakan diri ke dokter lagi sehingga kadar gula darahnya
belum diketahui. “Saya berpatokan kalau badan istri saya segar dan bisa
mengerjakan pekerjaan rumah sendiri, berarti keluhan diabetesnya pun
berkurang,” ujar Helmi. Meski kondisinya membaik, Aliyah tetap
mengonsumsi bawang berlian, tapi dosis berkurang hanya 1 kapsul pada
pagi dan sore.
Riset ilmiah
Khasiat
bawang berlian mengatasi diabetes mellitus sesuai dengan penelitian
Maria DPT Gunawan Puteri dan rekan dari Divisi Biosains, Universitas
Hokkaido, Jepang. Maria berhasil mengisolasi 3 senyawa aktif dalam
Eleutherine americana: eleutherol, eleutherinoside A, dan eleuthoside
B.
Hasil uji aktivitas daya hambat, menunjukkan senyawa aktif
yang berperan paling tinggi dalam menghambat alfa-glukosidase adalah
eleutherinoside A dengan nilai IC50 0,5 Mm, yaitu 5 mg/50
gram sampel. Artinya hanya dengan dosis 5 mg, separuh sampel terhambat.
Alfa-glukosidase di permukaan membran sel usus berperan memecah pati
dan disakarida menjadi glukosa. Jika aktivitas alfa-glukosidase
terhambat, penyerapan glukosa juga terhambat sehingga kadar gula di
darah juga berkurang.
Menurut herbalis di Kabupaten Bogor,
Provinsi Jawa Barat, Valentina Indrajati, bawang berlian mengandung
senyawa alkaloid yang memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun
kadar glukosa darah. Itulah sebabnya konsumsi rutin bawang berlian
mampu mengontrol kadar gula darah. Itu persis pengalaman Aliyah Muhdi
mengonsumsi ekstrak bawang berlian.
Selain mujarab mengatasi
diabetes mellitus, bawang berlian juga manjur untuk mag. Lihat saja
pengalaman Chusnur Ismiati di Lamongan, Jawa Timur, yang menderita mag
selama 17 tahun sejak 1990. “Pemicunya karena stres. Sebab saya mesti
mengurus adik dan semua kebutuhan sendiri, mulai dari sekolah dan
lainnya,” ujar perempuan 41 tahun itu. Setiap kali mag menyerang,
dadanya sesak. “Seperti ada gas yang mendesak ke atas sehingga dada
sesak,” kata Ismiati.
Liver terancam
Mag
menyerang lambung karena luka atau peradangan di lambung. Dokter dan
konsultan kesehatan di Jakarta, dr Zuhaida Mahfud, menuturkan beberapa
penyebab mag seperti konsumsi makanan asam, pedas, dan alkohol.
Konsumsi obat seperti aspirin juga menjadi pemicu. Asam salisilat dalam
aspirin merangsang lambung. Gejalanya perih di ulu hati, mual, dan
kembung.
Menurut dr Zen Djaja, dokter dan konsultan kesehatan di
Jakarta, mag berimbas menyerang lever bila pasien membiarkan tanpa
pengobatan. Dokter alumnus Universitas Katolik Atmajaya itu mengatakan,
“Luka di lambung menyebabkan pengolahan makanan tidak sempurna
sehingga memacu kinerja lever yang merupakan organ penyerap racun.
Lama-kelamaan fungsi hati menjadi terganggu.”
Akibat mag,
Chusnur Ismiati menjalani rawat inap di rumahsakit di Surabaya selama 2
pekan pada 1991. Hasil rontgen dan pemeriksaan dokter menunjukkan ada
gas dan infeksi lambung. Dokter menyarankan mantan pegawai sebuah bank
pemerintah itu untuk mengonsumsi bubur dan menghindari makanan pedas,
tidak banyak pikiran, dan disiplin makan. Ismiati patuh pada semua
saran demi kesembuhan.
Sayang, meski sudah menjaga pola makan,
mag masih kerap datang. Namun, sejak rutin mengonsumsi kapsul bawang
berlian pada 2007, Ismiati kian membaik. Ia mengonsumsi 2 kapsul bawang
berlian sebelum sarapan. Perubahan yang ia rasakan antara lain sesak
napas akibat mag hilang. Yang lebih menggembirakan, alergi terhadap
makanan laut yang ia derita pun berkurang. “Padahal dulu setiap habis
menyantap hidangan laut, seperti kepiting, udang, dan cumi, pasti
muncul bentol merah di tangan dan wajah,” katanya.
Uji toksisitas
Bawang
berlian yang tokcer membantu mengatasi aneka penyakit itu bukan herbal
baru di tanahair. Beberapa herbalis seperti Wahyu Suprapto di Batu,
Jawa Timur, dr Prapti Utami (Tangerang Selatan, Banten), Valentina
Indrajati (Bogor, Jawa Barat) meresepkan bawang berlian sejak 7-10
tahun lalu. Mereka meresepkan bawang berlian untuk beragam penyakit
seperti kolesterol, hipertensi, stroke, dan kanker.
Ada anggapan
sebagian kecil orang bahwa bawang berlian asal Kalimantan lebih
berkhasiat. Padahal, para herbalis itu memperoleh bawang berlian dari
para pekebun di berbagai daerah antara lain di Bogor, Yogyakarta,
Lampung, dan Pontianak. Artinya asal bawang berlian tak mempengaruhi
khasiat. Indikasinya banyaknya pasien yang kondisinya kian membaik
meski mengonsumsi bawang berlian bukan dari Kalimantan.
Sayang
belum ada riset tentang kandungan senyawa aktif terkait lokasi
budidaya. Menurut peneliti dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi
Bandung, Dr Sukrasno, kandungan kimia eleutherine yang terbanyak pada
bagian pangkal umbi bagian dalam. Eleutherine senyawa antioksidan
sebagai antibakteri, antikanker, dan penangkal radikal bebas. “Ibaratnya
eleutherine mengorbankan dirinya untuk diserang radikal bebas itu.
Akibatnya radikal bebas tak sampai merusak tubuh,” kata doktor Botani
alumnus Universitas Edinburgh, Inggris, itu.
Meski mendapat
sebutan bawang, sejatinya bawang berlian tak berkerabat dengan bawang
merah atau bawang putih yang anggota famili Liliaceae itu. Bawang
berlian anggota famili Iridaceae juga sohor sebagai bawang dayak,
bawang sabrang, atau bawang kapal.
Lalu amankah
mengonsumsi bawang berlian? Armiin Stefani dari Sekolah Farmasi
Institut Teknologi Bandung menguji toksisitas akut ekstrak bawang dayak
terhadap mencit. Hasil uji toksisitas menunjukkan nilai LD50-dosis
yang menyebabkan 50% kematian hewan uji-bawang berlian di atas 3,6 g
per kg bobot tubuh. Artinya, jika pasien berbobot tubuh 60 kg, konsumsi
216 gram ekstrak bawang berlian per hari masih aman. Bukan saja aman,
konsumsi bawang berlian terbukti mujarab mengatasi beragam penyakit.
Umbi berwarna merah itu kini menjadi panasea baru. (Rosy Nur Apriyanti/Peliput: Andari Titisari, Bondan Setyawan, Khais Prayoga, Riefza Vebriansyah, dan Tri Istianingsih)
sumber : http://www.trubus-online.co.id/index.php/topik/6371-bawang-berlian-stop-suntik-insulin.html
|
Rahasia Dibalik bawang Dayak Atasi Sembelit Dan Kanker Darah
Bawang Berlian-Sabrang-Arab-Dayak mengatasi sembelit hingga kanker darah |
2/04/2013
MANFAAT BAWANG DAYAK
.
Penyakit yang Dapat Diobati
Tanaman
ini banyak dimanfaatkan bukan sebagai bumbu masakan, melainkan sebagai
obat. Kandungan senyawa yang dimilikinya, seperti polifenol, flavonoid,
tannin, glikosida, alkaloid, saponin, tri terpenoid, steroid, dan
fenolik, sering dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan obat.
Industri
dan perdagangan obat di seluruh Indonesia tidak henti-hentinya
memproduksi dan memasarkan obat dan suplemen yang berasal dari bawang
sabrang.
Penyakit yang Dapat Diobati
Penyakit-penyakit
yang dapat dibantu penyembuhannya menggunakan bawang hasil pertanian di
daerah Kalimantan ini adalah sebagai berikut.
1. Obat peluruh kemih
2. Obat muntah
3. Pencahar
4. Obat penyakit kuning dan kelamin
5. Semua penyakit kronis dan yg berhubungan dengan Darah
6. TBC,
7. Asma,
8. Migrain,
9. Vertigo,
10. Ambeien,
11. Amandel,
12. Maag,
13. Radang Usus,
14. Ginjal,
15. Prostat
16. Diabetes
17. Asam urat
18. Hipertensi / Darah Tinggi
19. Darah Rendah
20. Epilepsi
21. Gangguan pencernaan lambung
22. Kolesterol
23. Gondok
24. Bronkhitis
25. Stamina
26. Gangguan seksual / Vitalitas
27. Keputihan
28. Sakit Pinggang
29. Stroke
30. Jantung,
31. Hepatitis,
32. Insomnia,
33. Rematik
34. Pelupa dan menurunnya fungsi ingatan
35. Segala jenis Kanker dan Tumor (Kista, Myom, Kanker Payudara, Kanker Rahim, Kanker kelenjar getah bening, Kanker paru paru, Kanker usus)
2. Obat muntah
3. Pencahar
4. Obat penyakit kuning dan kelamin
5. Semua penyakit kronis dan yg berhubungan dengan Darah
6. TBC,
7. Asma,
8. Migrain,
9. Vertigo,
10. Ambeien,
11. Amandel,
12. Maag,
13. Radang Usus,
14. Ginjal,
15. Prostat
16. Diabetes
17. Asam urat
18. Hipertensi / Darah Tinggi
19. Darah Rendah
20. Epilepsi
21. Gangguan pencernaan lambung
22. Kolesterol
23. Gondok
24. Bronkhitis
25. Stamina
26. Gangguan seksual / Vitalitas
27. Keputihan
28. Sakit Pinggang
29. Stroke
30. Jantung,
31. Hepatitis,
32. Insomnia,
33. Rematik
34. Pelupa dan menurunnya fungsi ingatan
35. Segala jenis Kanker dan Tumor (Kista, Myom, Kanker Payudara, Kanker Rahim, Kanker kelenjar getah bening, Kanker paru paru, Kanker usus)
Selain
itu, tanaman umbi ini memiliki khasiat meyembuhkan gangguan kesehatan,
seperti sembelit, peluruh air seni, pencahar dan perangsang muntah.
Untuk obat sembelit, ambil sebanyak 50 gram bawang sabrang segar, dicuci
bersih kemudian diparut. Hasil parutannya diperas dan disaring. Air
saringan tersebut ditambah dengan setengah gelas air panas. Lalu,
diminum sehari 2 kali, pagi dan sore hari, masing-masing seperempat
gelas.
Bisa
juga dimakan langsung dengan mengukus atau membakarnya sebentar untuk
menghilangkan bau yang kurang sedap. Makan 3 kali sehari, sekali makan
2–3 siung. Jangan lupa kupas kulitnya terlebih dahulu.
Subscribe to:
Posts (Atom)