6/07/2013

Rahasia Dibalik Bawang Dayak: Sembuhkan Prostat




Prostat Sehat Berkat (Bawang) Berlian



Ibarat pepatah sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Konsumsi bawang berlian bukan hanya membantu proses penyembuhan hiperplasia, tetapi juga masalah sperma terlalu encer sehingga sulit mendapatkan momongan. “Selama 15 tahun menikah kami belum dikaruniai keturunan,” cerita Eli yang positif hamil empat bulan berikutnya setelah Edwin rajin mengonsumsi bawang berlian. Kini mereka dikaruniai putri berumur 13 bulan.
Umbi bawang berlian manjur membantu mengatasi pembengkakan prostat.
Berurine saat-saat mencemaskan bagi Edwin Saputra-ia meminta nama sebenarnya tak disebut. Edwin merasa nyeri di pinggang dan perut. Itulah sebabnya, Edwin bergegas memeriksakan diri ke sebuah rumahsakit atas dorongan sang istri, Eli Sukmawati. Hasil rontgen pada 2009 menunjukkan bahwa terjadi pembengkakan kelenjar prostat. Untuk mengurangi rasa sakit akibat pembengkakan itu, Edwin disiplin mengonsumsi obat resep dokter.
Namun, sakit di pinggang tak kunjung reda. “Dokter menyarankan operasi jika pembengkakan semakin membesar,” kata Eli. Kondisi itu mengganggu pekerjaan Edwin karena ia perlu beristirahat 3-4 hari. “Ketika kambuh tangan dan kakinya dingin, muka pucat, dan tidak bisa tidur semalaman,” ungkap Eli yang berupaya mengurangi makanan bersantan bagi Edwin untuk mencegah perih di perut. Berdasarkan pengalaman, setiap kali mengonsumsi masakan bersantan, perut Edwin sakit.
Mendapat momongan
Kelenjar prostat merupakan kelenjar kelamin pria yang memproduksi cairan sperma. Ukurannya sebesar biji kemiri dengan posisi di bawah kandung kemih mengelilingi pangkal saluran kemih atau uretra. Prostat yang membengkak atau hiperplasia menyebabkan tekanan pada uretra alias saluran kemih. Dampaknya urine sulit keluar, persis pengalaman Edwin.
Menurut dr Agus Setiawan SpU, dari Rumahsakit Umum Persahabatan di Jakarta Timur, pembengkakan prostat akibat perubahan hormon testosteron menjadi dihidrotestosteron (DHT) dengan bantuan enzim 5 alfa reduktase. DHT itulah yang merangsang pertumbuhan sel-sel prostat tak terkendali. Penyebab lain, tidak seimbangnya hormon estrogen-testosteron. Semakin tua usia seseorang, hormon testosteron menurun, sementara hormon estrogen tetap. Kondisi tidak seimbang itu menyebabkan sel-sel prostat baru menurun, tetapi berumur lebih panjang sehingga prostat pun membesar.
Untuk mengatasi hiperplasia, Edwin memenuhi anjuran seorang rekan kerja yang menyarankan konsumsi bawang berlian pada 2010. Eli merebus irisan tiga siung besar atau enam siung kecil bawang berlian segar dalam tiga gelas air. Setelah mendidih dan tersisa segelas, ia mematikan kompor, dan menyaring saat ramuan hangat. Edwin mengonsumsi air rebusan bawang berlian sebelum tidur. Jadi, konsumsi segelas rebusan bawang berlian hanya sekali sehari.
Empat bulan rutin mengonsumsi rebusan Eleutherine palmifolia, kondisi Edwin mulai membaik. Sakit di perut dan pinggang mulai berkurang. Meski demikian, ayah satu anak itu tetap mengonsumsi bawang berlian agar kondisi tubuh membaik. Bahkan, Edwin juga kerap mengonsumsi bawang dayak itu sebagai lalapan. “Keluhan sakit pinggang dan perut sudah jarang kambuh,” cerita Eli.
Ibarat pepatah sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Konsumsi bawang berlian bukan hanya membantu proses penyembuhan hiperplasia, tetapi juga masalah sperma terlalu encer sehingga sulit mendapatkan momongan. “Selama 15 tahun menikah kami belum dikaruniai keturunan,” cerita Eli yang positif hamil empat bulan berikutnya setelah Edwin rajin mengonsumsi bawang berlian. Kini mereka dikaruniai putri berumur 13 bulan.
Terbukti
Bagaimana bawang berlian membantu mengatasi hiperplasia? Riset spesisifk bawang berlian untuk mengatasi pembengkakan prostat belum ada. Namun, Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi membuktikan bawang berlian berefek antiinflamasi atau antiperadangan. Khasiat bawang berlian sebagai antiinflamasi mendekati fenilbutazon-obat antiradang yang umum digunakan. Infus umbi Eleutherine americana menghambat volume radang pada telapak kaki tikus pada dosis sama dengan rimpang temulawak, yaitu sebesar 480 mg/100 gram bobot tubuh.
Menurut Dr Sukrasno, farmakolog di Institut Teknologi Bandung, kandungan dalam bawang berlian adalah eleutherine. Eleutherine merupakan senyawa antioksidan yang berfungsi sebagai penangkal radikal bebas. Selain antioksidan, eleutherine juga memiliki peran penting lain sebagai antibakteri dan antikanker.
Khasiat bawang berlian untuk beragam penyakit sudah dikenal di kalangan herbalis. Lukas Tersono Adi, herbalis di Bintaro, Tangerang Selatan, Provinsi Banten, meresepkan bawang berlian untuk melancarkan alirah darah, stroke, dan kanker. Untuk penyakit kanker, Lukas meresepkan pada kanker yang berkaitan dengan darah, seperti leukemia. “Bawang dayak mampu membersihkan darah dari radikal bebas,” ungkap alumnus Universitas Diponegoro itu.
Sebagai pelancar aliran darah yang biasanya disertai gangguan pencernaan, Lukas meresepkan kombinasi bawang berlian dengan pegagan Cantella asiatica, daun dewa Gynura segetum, dan kunyit Curcuma domestica. Bobot masing-masing bahan itu 2-5 gram. Rebus ramuan itu dalam 5-6 gelas air hingga mendidih dan tersisa sepertiga atau setengahnya. Ramuan itu diminum 2-3 kali sehari. (Desi Sayyidati Rahimah/Peliput: Bondan Setyawan)
sumber : http://www.trubus-online.co.id/index.php/tulisan-lain/obat-tradisional/6535-prostat-sehat-berkat-berlian.html

CARA PENYAJIAN BAWANG DAYAK UNTUK MENGATASI DIABETES MELLITUS,MIOMA DAN MAAG




Cara penyajian Bawang Berlian untuk atasi diabetes mellitus, mioma dan mag



Eleutherine dan antosianin bawang berlian mudah larut dan terurai dalam air
Bagi warga Pulau Kalimantan, umbi bawang berlian Eleutherine americana adalah panasea karena selama ini dikenal sebagai penyembuh berbagai macam penyakit. Cara penggunaannya pun bermacam-macam. Mulai diseduh, direbus  dengan api kecil sampai dikonsumsi dalam bentuk kapsul.
Dalam mitologi Yunani, Dewi Panasea dipercaya sebagai dewi yang mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit dan memperpanjang umur. Oleh karena itu panasea menjadi sebutan untuk obat yang dapat menyembuhkan aneka penyakit. Sosok panasea itu ditemukan warga Pulau Kalimantan pada umbi bawang berlian Eleutherine americana.
Bawang berlian terbukti secara empiris mampu menyembuhkan berbagai penyakit seperti diabetes mellitus, mioma, dan mag. Hasil penelitian Alia Mustika Nur, alumnus Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB), menunjukkan umbi tanaman anggota famili Iridaceae itu mengandung senyawa naphtokuinones dan turunannya seperti elecanacine, eleutherine, eleutherol, dan eleuthernone. Naphtokuinones dikenal ampuh sebagai antikanker, antioksidan, antimikroba, anticendawan, antivirus, dan antiparasitik.
 Cara penyajian Bawang Berlian untuk atasi diabetes mellitus, mioma dan mag
Serbuk kering
Menurut Prof Dr Sidik Apt, guru besar emiritus Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran, senyawa aktif dalam bawang berlian adalah alisin. “Senyawa itu dapat menurunkan tekanan darah dan menurunkan kekentalan darah,” ujar Sidik.
Dr Sukrasno MS, farmakolog dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung, menuturkan bawang berlian juga kaya antosianin, yakni senyawa pewarna alami yang memberi warna merah pada umbi. Prof Sidik menuturkan antosianin berfaedah sebagai antioksidan yang berperan menetralkan radikal bebas. “Di antara senyawa-senyawa aktif itu, kemungkinan eleutherine dan antosianin yang paling banyak berperan,” ujar Sukrasno.
Menurut Sukrasno eleutherine dan antosianin bersifat mudah larut dan terurai dalam air. Oleh karena itu untuk memperoleh faedah senyawa aktif itu cukup gunakan pelarut air. Caranya dengan menyeduh irisan satu siung (30 gram) bawang dayak menggunakan segelas air panas, atau memanaskan dengan api kecil tapi tidak sampai mendidih. Sebab menutur Sidik, sebagian besar senyawa aktif pada tanaman mudah rusak bila dipanaskan lebih dari 900C. Dokter herbalis di Tangerang, Banten, dr Prapti Utami sepakat. Tubuh lebih mudah menyerap kandungan antioksidan bawang berlian hasil proses perebusan.
Sidik menyarankan untuk mengolah bawang berlian menjadi serbuk. “Dengan membuat serbuk, senyawa masih menyerupai aslinya, tidak terjadi degradasi,” ujarnya. Untuk membuat serbuk, cuci umbi segar, iris tipis 3 mm, kemudian keringkan. Pengeringan bisa menggunakan oven dengan suhu maksimal 400C hingga kadar air kurang dari 10%. Atau cukup kering anginkan irisan bawang dayak, tidak terkena sinar matahari langsung.
Irisan bawang sabrang kering setelah 2-3 hari bila temperatur 28-300C. Selanjutnya giling irisan kering itu menjadi serbuk. Untuk mengonsumsinya kita bisa menyeduh seperti yang disarankan oleh Valentina Indrajati, herbalis di Bogor, Jawa Barat. Sidik mengatakan hindari menyeduh dengan air mendidih, cukup dengan air matang tapi hangat. Serbuk bawang berlian juga dapat dikemas dalam kapsul. Namun, dalam bentuk itu tubuh lebih lama mencerna bawang dayak karena mesti mengurai selubung kapsul dahulu.
Manisan
Olahan lain dalam bentuk manisan seperti dilakukan oleh Ronny Yuniar Galingging dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah. Cara membuatnya mudah. Cuci bersih bawang dayak, potong akar dan daun, lalu iris dengan ketebalan 1-2 mm. Kukus irisan bawang dayak itu selama 5 menit. Setelah itu masukkan ke dalam larutan gula dengan perbandingan gula dan air 1:1. Masak sampai kental dan terbentuk kristal gula.
Lukas Tersono Adi, cara konsumsi bawang dayak bisa dalam bentuk rebusan, seduhan, kapsul, maupun lalapan
Sukrasno menyarankan sebaiknya saat mengolah gunakan umbi bawang dayak segar. “Bahan segar memiliki zat aktif yang masih lengkap,” katanya. Oleh karena itu herbalis di Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Lukas Tersono Adi menyarankan penyuka lalapan untuk mengonsumsi bawang berlian segar. Konsumsilah 3 umbi berukuran sedang atau   4-5 umbi berukuran kecil saat makan sebanyak 2 kali sehari. Agar umbi segar tahan lama, simpan di tempat yang tidak terkena matahari langsung dengan ventilasi cukup agar udara tidak lembap. “Penyimpanannya seperti bawang merah di dapur. Kalau lingkungan terlalu lembap umbi mudah tumbuh tunas,” ujar Sukrasno.
Namun, cara itu hanya mampu mengawetkan bawang dayak selama sepekan. Sukrasno menuturkan supaya lebih awet simpan bawang berlian dalam bentuk bawang rajang kering. Dalam bentuk kering bawang tahan simpan hingga 2 tahun, asalkan tidak ada infeksi cendawan. Ciri bawang kering rusak jika direbus warnanya tidak merah, melainkan cokelat.
Prapti Utami menyarankan sebaiknya kita mengonsumsi olahan bawang berlian satu jam sebelum makan. “Pada kondisi itu lambung dalam keadaan kosong, sehingga penyerapan herbal lebih maksimal,” ujar alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro itu. Bagi pasien yang memiliki gangguan lambung seperti mag, sebaiknya konsumsi herbal dua jam setelah makan. Pada saat itu tubuh telah mencerna sebagian makanan dan sebagian  lambung sudah kosong. (Desi Sayyidati Rahimah, Andari Titisari dan Bondan Setiawan trubus-online.co.id)
http://trubus-online.co.id/info-agro-manfaat-bawang-dayak-2-cara-penyajian-untuk-atasi-diabetes-mellitus-mioma-dan-mag/

6/05/2013

BAWANG DAYAK SI UMBI AJAIB PENAKLUK ANEKA PENYAKIT

MARI   MENGENAL LEBIH JAUH SI UMBI AJAIB


   Telah hadir buku yang mengulas tentang bagaimana dasyatnya SI UMBI yang berasal dari tanah Kalimantan untuk menaklukan aneka penyakit.
    Dilengkapi dengan kesaksian dari peng konsumsi bawang dayak yang dapat sembuh setelah mengkonsumsi umbi tersebut.
    Dapatkan manfaat dalam buku ini untuk membantu anda, ditoko buku dikota anda.
Semoga bermanfaat. Salam Herbal............